Selamat Datang di Situs Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Kabupaten Sukabumi Jawa barat. IPI sebagai wadah perjuangan dalam meningkatkan kemampuan profesi dan kesejahteraan penilik.

15 Januari 2011

PERUBAHAN STRUKTUR BARU DIREKTORAT PTK PNF

semula DIT. PTK-PNF menjadi DIT. P2TK PAUD-NI
semula SUBDIT PROGRAM menjadi SUBDIT PROGRAM
semula SUBDIT PENDIDIK PNF menjadi SUBDIT PTK PAUD
semula SUBDIT TENDIK PNF menjadi SUBDIT PTK KURSUS DAN PELATIHAN
semula SUBDIT HARLINDUNG menjadi SUBDIT PTK- DIKMAS
semula SUBBAG TATA USAHA menjadi SUBBAG TATA USAHA

08 Januari 2011

Kabid PNF berkunjung ke Cicurug hadiri ujian akhir program KWD

Kabid PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Drs. Haji Tubagus Wahid Ansor,M.Si Sabtu 8 Januari 2010 menghadiri pelaksanaan ujian akhir program Kursus Wirausaha Desa (KWD) yang diselenggarakan oleh salah satu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Cicurug yaitu PKBM Ad-Da’wah, pelaksanaan ujian akhir program KWD dimulai pukul 13.00-14.30 (90 menit) yang bertempat di Madrasah Kp.Sadamukti Cicurug yang diikuti oleh 20 orang peserta. Dan pelaksanaan Ujian ini sebagai akhir evaluasi dari proses pembelajaran pendidikan yang dimulai sejak bulan Oktober sampai akhir Desember 2010.















Disela peserta sedang mengerjakan soal ujian, Kabid PNF yang didampingi Kasi Dikmas Bidang Pnf Dra Een Sumirat Abdullah,M.Pd dan Ketua PKBM Ad-Da’wah Usup Supriatna beliau mengatakan program KWD yang diselenggarakan oleh PKBM Ad-Da’wah ini diarahkan kepada Pendidikan Kecakapan Hidup bidang Peternakan Budidaya Domba yang bekerjasama dengan Gapoktan yang dipimpin oleh H.Ujang Munajat,SE dan program ini difasilitasi melalui anggaran Dinas Pendidikan Propinsi, sesuai dengan tujuannya KWD adalah program Pendidikan Kecakapan Hidup yang diselenggarakan oleh lembaga yang bergerak dibidang pendidikan nonformal dan informal untuk memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat yang belum mendapat kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan menumbuhkembangkan sikap mental berwirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungannya yang dapat dijadikan bekal untuk berusaha atau bekerja. Salah satu Indikator Keberhasilan Program Kursus Wirausaha Desa yaitu Minimal 80% lulusan dapat berwirausaha (usaha mandiri) atau bekerja pada DUDI. Salah satu peserta yang ikut program KWD ini Darwin mengatakan sudah merencanakan setelah menerima pembelajaran tentang budidaya ternak Domba ini beliau akan membentuk satu kelompok tani ternak domba yang terdiri dari 15 orang dan sudah mempersiapkan 20 ekor domba sebagai tindaklanjut dari program KWD dalam menumbuhkembangkan berwirausaha mandiri, kelompok ini berlokasi di Kp.Sadamukti Rt 3/1 Desa Tenjolaya Kec.Cicurug.
Dalam proses pembelajaran didukung oleh beberapa Instruktur salah satunya D.Taufik AE,S.Pt dari penyuluh Dinas Peternakan, beliau memberikan materi pembelajaran tentang Kesehatan, Reproduksi, Manajemen bibit dan kandang juga Ketua Gapoktan memberikan materi tentang Wirausaha.
Selanjutnya Kabid PNF menginstruksikan kepada Ketua PKBM Ad-Da’wah selaku penyelenggara setelah Ujian Program KWD ini dilaksanakan segera dibuatkan laporannya yang meliputi :
a. Laporan Teknis, yang berisi minimal:
1) Tingkat keberhasilan program
2) Masalah dan kendala yang dihadapi
3) Upaya penanggulangan permasalahan
4) Tindak lanjut terhadap lulusan
5) Rekomendasi program di masa depan
b. Laporan Keuangan
1) Pembukuan pengelolaan keuangan/ dana bantuan sosial
2) Tanda bukti pengeluaran anggaran
3) Tanda bukti pembayaran pajak
c. Data lulusan, berupa matrik yang memuat:
1) Identitas Peserta didik
2) Tempat kerja/wirausaha
3) Penghasilan
4) Kontak person
Semoga dengan melalui program program yang diluncurkan Bidang PNF seperti program KWD ini dapat membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran.

Ditulis oleh : Pri (Penilik PNF Kec.Cicurug)

03 Januari 2011

Pelantikan Pejabat Eselon II Kemendiknas

Mendiknas Minta Pejabat Tak Berorientasi Birokrasi

Jakarta --- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh melantik pejabat eselon II lingkup Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Selasa (28/12). Pelantikan pejabat ini merupakan penataan struktur organisasi sebagai bagian dari reformasi birokrasi di lingkup kementrian ini.

Para pejabat yang dilantik antara lain adalah Abdul Apip sebagai Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemdiknas, Nugaan Yulia Wardhani Siregar sebagai Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kemdiknas, Bambang Indriyanto sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kemdiknas, Mustaghfirin Amin sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kemdiknas.

Selanjutnya, Giri Suryatmana dilantik sebagai Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemdiknas, Hari Setiadi sebagai Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas, Murtoyo sebagai Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata, dan Dedy Hermanto Karwan sebagai Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri.

Dalam sambutannya Mendiknas menyampaikan, Kemdiknas bertekad untuk melakukan reformasi birokrasi. Menteri Nuh mengingatkan, Presiden dalam berbagai kesempatan menyampaikan, kesuksesan pembangunan nasional sangat ditentukan oleh kualitas sistem birokrasi. "Reformasi birokrasi bisa dilakukan dengan sukses kalau sistem birokrasi kita sudah baik," ujarnya.

Kepada para pejabat yang dilantik, Mendiknas meminta agar meningkatkan kualitas layanan kepada publik. Layanan yang diberikan tidak lagi berorientasi kepada birokrasi, tetapi berorientasi kepada publik. "Baik dan tidaknya bukan diukur dari kepuasan kita dalam memberikan layanan kepada publik tidak, tetapi lebih ditentukan oleh kepuasan publik terhadap layanan yang kita berikan," katanya.

Reformasi yang dilakukan di Kemdiknas meliputi penataan struktur organisasi dan pengisian jabatan, penguatan kualitas sumber daya manusia, pembenahan tata laksana sistem birokrasi, dan pemanfaatan teknologi untuk efektivitas dan efisiensi. "Tidak kalah penting dan memerlukan perubahan luar biasa yaitu kultur atau budaya kerja," kata Menteri Nuh.

Mendiknas juga berpesan kepada para pejabat yang dilantik. Pertama, menata niat. "Kalau niat sudah pas, maka langkah berikutnya semakin terbuka." Kedua perkuat pembentukan kepribadian. Ketiga, perkuat kerja sama dan sinergitas antarunit. Keempat dedikasikan sepenuh hati kemampuan, kecerdasan kerja keras untuk memberikan layanan yang terbaik. "Cintailah tugas dan pekerjaan ," ucapnya. (agung/ali)

Referensi : http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/12/pelantikan.aspx