Untuk mencetak generasi emas
Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
Informal (PAUDNI) akan meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini (PAUD).
Hal tersebut dinyatakan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini, Nonformal dan Informal (Dirjen PAUDNI) Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi
Psi., saat ditemui sejumlah pewarta di ruang kerjanya, Selasa (1/5).
Untuk menggenjot program PAUD, Ditjen PAUDNI akan tetap memberikan
bantuan rintisan, alat permainan edukasi, dan serangkaian program yang telah
disiapkan. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan generasi emas. Sehingga pada
2045, saat peringatan ulang tahunIndonesiayang ke-100, terciptalah generasi muda
yang kamil dan paripurna.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh
mengatakan, untuk menghasilkan generasi muda yang luar biasa, maka persiapannya
harus dipupuk sejak usia dini. Hal tersebut senada dengan tema peringatan
Hardiknas 2012 yakni Bangkitnya Generasi EmasIndonesia.
Guru Besar Fakultas Psikologi
Universitas Indonesiaitu menuturkan mengenai pentingnya PAUD. Usia dini
merupakan masa keemasan (the
golden age) seorang anak. Fase tersebut juga menjadi periode yang
sangat penting dalam perkembangan fisik dan mental seorang manusia.
Tumbuh kembang anak pada usia dini akan sangat menentukan kualitas
kecerdasan, kesehatan, dan kematangan emosional di masa mendatang. “Anak usia
dini harus terpenuhi kecukupan gizinya,” ucap Prof. Reni, sapaan akrab Dirjen
PAUDNI.
Menurut
Prof. Reni, yang dimaksud dengan gizi bukan hanya asupan makanan bagi anak.
Namun, juga pendidikan bagi mereka. Sejak usia dini, seorang anak perlu bermain
sambil belajar. (Yohan/HK)