Selamat Datang di Situs Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Kabupaten Sukabumi Jawa barat. IPI sebagai wadah perjuangan dalam meningkatkan kemampuan profesi dan kesejahteraan penilik.

21 September 2012

Telah berpulang ke Rohmatullah Dra.Hj.Santi Sulistia mantan Ketua DPC HIPKI Kab Sukabumi periode 2007-2011

Dra.Hj.Santi Sulistia
Innalillahi Wainna Ilaihi Ro’jiun. Telah berpulang ke rohmatullah Ibu Hj. Dra.Santi Sulistia Pengelola LKP Novita Cibadak Kab.Sukabumi  mantan Ketua DPC HIPKI Kabupaten Sukabumi periode 2007-2011 pada hari Jum’at  21 September 2012 pukul 05.15 di RS Bunut Sukabumi. Kami dari jajaran keluarga besar Ikatan Penilik Kabupaten Sukabumi turut berduka cita, semoga almarhumah diterima segala amal kebajikannya, diampuni segala dosanya, mendapat kebahagiaan di alam bakanya dan mendapat rohmat dari Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkannya diberikan kekuatan dan kesabaran. Amin Yaa Robbal Aalamin.

15 September 2012

Penilik Kabupaten Sukabumi mendapat undangan di acara Desiminasi hasil LKT Apresiasi PTK PAUDNI 2012


Horison Bandung.
Salah seorang Penilik Kabupaten Sukabumi Supriatna mendapat Undangan dari Direktur PPTK PAUDNI untuk mengikuti acara Desiminasi hasil Lomba Karya Tulis, Karya Nyata dan Seni PTK PAUDNI Berprestasi Tahun 2012 yang diselenggaarakan di Hotel Horison Bandung sejak Rabu 12 September 2012 dan berakhir  Sabtu 15 September 2012 .  Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi 2012 telah menghasilkan karya-karya dibidang PAUDNI yang berkualitas dan inovatif, yang dinilai mampu dijadikan sebagai model pengembangan program PAUDNI untuk masa mendatang. Oleh karena itu maksud Direktorat PPTK PAUDNI menyempurnakan naskah-naskah hasil KN dan LKT berprestasi tahun 2012 dan mendesiminasikan kepada stakeholders terkait untuk dapat didayagunakan dalam rangka pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal.  Acara pembukaan dihadiri oleh Direktur PPTK PAUDNI Dr.Nugaan Yulia Eardhani S.,M.Psi dan peserta yang diundang para juara 1 dan 2 Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi  berjumlah 24 orang, P2PAUDNI/BP-PAUDNI 6 orang, Praktisi/asosiasi PTK PAUDNI 7 orang. Acara desiminasi ini mempunyai 3 tujuan  yaitu 1) memberikan penghargaan kepada PTK PAUDNI berprestasi atas hasil karya dan pengabdian serta dedikasinya terhadap pengembangan PAUDNI. 2) melakukan pengkajian naskah hasil pemilihan PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2012 dan 3) mensosialisasikan hasil karya PTK PAUDNI berprestasi kepada masyarakat dan pelaku PAUDNI agar dapat dijadikan sebagai model pengembangan PAUDNI.
Acara pembukaan oleh Direktur PPTK PAUDNI
Peserta desiminasi (Penilik Juara 1 Jateng, Ketum IPI, Penilik Juara 2 Jabar)
Panelis Desiminasi
Audiensi Desiminasi hasil LKT
Panitia (Krismiati), Narasumber (Prof.Yatim), Peserta ( Pri )
Peserta Desiminasi dari Jawa Barat
Kelompok Diskusi 2 LKT
Tim diskusi desiminasi Kelompok 2
Tim diskusi desiminasi Kelompok 3
Salah seorang peserta (pri) sedang memberikan tanggapan terhadap panelis desiminasi
Fauzi Ketum IPABI sedang memberikan tanggapan terhadap panelis desiminasi
Nurdaniati salah seorang peserta sedang memberikan tanggapan terhadap panelis desiminasi 






24 Juli 2012

Penilik Kabupaten Sukabumi Juara Dua Apresiasi PTK PAUDNI Tingkat Nasional


Supriatna
Utusan Provinsi Jawa Barat dari Kabupaten Sukabumi yang diwakili Supriatna Penilik Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, akhirnya meraih juara dua nasional dalam Lomba Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan  Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal Informal (PTK PAUDNI) Berprestasi Tingkat Nasional yang diselenggarakan 9-12 Juli 2012 di Hotel Lumire Senen Raya Jakarta.

Acara penutupan Apresiasi PTK PAUDNI ini digelar 12 Juli 2012 bertempat di Gedung Plaza A Kemdikbud Jalan Jenderal Sudirman Jakarta dan dihadiri Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (wamendikbud) bidang Pendidikan Prof. Dr. Musliar Kasim, Dirjen PAUDNI Prof. Dr. Lydia F Hawadi dan beberapa pejabat eselon I di lingkungan Kemdikbud.

Penutupan diawali laporan Lomba Apresiasi oleh Dirjen PAUDNI Prof. Dr. Lydia F Hawadi. Dia menyampaikan rasa bangga atas capaian dan prestasi PAUD NI yang  semakin meningkat. Sementara Wamendikbud Muslihan Kasim mengaku bangga terhadap para PTK PAUDNI saat ini. “Ternyata prestasi tidak ditentukan semata-mata jauh dekatnya wilayah dengan pusat pemerintahan, tapi ditentukan semangat, kesungguhan dan kerja keras,” ujarnya saat penutupan pidato.

Peraih medali Prov.Jabar
Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mendapatkan Juara Nasional Apresiasi PTK PAUDNI terbaik pertama adalah Nurhayati Guru PAUD dari Kabupaten Kuningan. Sementara lomba merangkai bunga juara pertama, Engelina dari Kota Bandung. Apresiasi penilik juara dua, Supriatna dari Kabupaten Sukabumi , Apresiasi Instruktur komputer animasi terbaik dua, Tata dari Kabupaten Sumedang, Apresiasi instruktur seni tari terbaik dua, Hesti Suliawati dari Kabupaten Sumedang dan  Apresiasi Pengelola Kursus terbaik tiga, Wendy Asswan Cahyadi dari Kota Bogor (LKP El Rahma Education Centre).

08 Mei 2012

Ibu Dirjen PAUDNI, Tingkatkan mutu PAUD untuk cetak generasi emas


Untuk mencetak generasi emas Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) akan meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini (PAUD).
Hal tersebut dinyatakan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Dirjen PAUDNI) Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi Psi., saat ditemui sejumlah pewarta di ruang kerjanya, Selasa (1/5).
Untuk menggenjot program PAUD, Ditjen PAUDNI akan tetap memberikan bantuan rintisan, alat permainan edukasi, dan serangkaian program yang telah disiapkan. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan generasi emas. Sehingga pada 2045, saat peringatan ulang tahunIndonesiayang ke-100, terciptalah generasi muda yang kamil dan paripurna.
Sebelumnya,  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh mengatakan, untuk menghasilkan generasi muda yang luar biasa, maka persiapannya harus dipupuk sejak usia dini. Hal tersebut senada dengan tema peringatan Hardiknas 2012 yakni Bangkitnya Generasi EmasIndonesia.
Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesiaitu menuturkan mengenai pentingnya PAUD. Usia dini merupakan masa keemasan (the golden age) seorang anak. Fase tersebut juga menjadi periode yang sangat penting dalam perkembangan fisik dan mental seorang manusia.
Tumbuh kembang anak pada usia dini akan sangat menentukan kualitas kecerdasan, kesehatan, dan kematangan emosional di masa mendatang. “Anak usia dini harus terpenuhi kecukupan gizinya,” ucap Prof. Reni, sapaan akrab Dirjen PAUDNI.
Menurut Prof. Reni, yang dimaksud dengan gizi bukan hanya asupan makanan bagi anak. Namun, juga pendidikan bagi mereka. Sejak usia dini, seorang anak perlu bermain sambil belajar. (Yohan/HK)

10 Maret 2012

PAUD adalah pondasi penting untuk pendidikan lebih lanjut

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psi mengingatkan bahwa PAUD merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi anak. Sebab itu, ia mengajak para orangtua untuk mengikutsertakan putra-putri mereka dalam jenjang pendidikan tersebut

“PAUD merupakan pondasi penting bagi pendidikan lebih lanjut,” ucap Prof. Lydia saat meresmikan Gedung Pertemuan BPPNFI Regional I dan Gebyar PAUDNI di Medan, 8 Maret 2012. Wanita yang menyabet gelar doktor psikologi pada 1993 tersebut meminta agar BPPNFI Regional I sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PAUDNI turut menyosialisasikan dan mempromosikan program PAUD

Dirjen menyampaikan bahwa kebutuhan masyarakat akan layanan pendidikan sangat beragam. Sebab itu lembaga PAUDNI harus mampu memenuhi kebutuhan tersebut. “Balai harus meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan pendidikan sesuai kebutuhan,” urainya

Pada acara peresmian gedung tersebut, wanita yang kerap menggoreskan gagasan pada jurnal dan sejumlah majalah anak itu, juga menyambangi beberapa gerai yang ikut berpartisipasi memeriahkan Gebyar PAUDNI

Para anak didik PAUD dan hadirin pun meruap gembira tatkala menyambut kehadiran Dirjen PAUDNI. Ia disuguhi dengan atraksi pencak silat dan sejumlah tarian tradisional Sumatera Utara, antara lain tari Tor-tor dan tari Indang. (Yohan Rubiyantoro/Subbag Kerja Sama)

25 Februari 2012

Ujian Nasional Program Paket (UNPP) Diperkirakan Pada Akhir Mei 2012

Diperikirakan UNPP tahun ini dilaksanakan pada akhir Mei 2012. Dan hanya dilaksanakan sekali saja. Tanggal atau jadwal terinci belum bisa disampaikan karena masih menunggu Permendikbud tentang UNPP.” Demikian disampaikan oleh Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada kesempatan Workshop Pembahasan Pedoman Penyelenggaraan Paket C Senin (20/02/2012) di Cisarua, Bogor, Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Dikmen Kemdikbud.
Lebih lanjut Teuku Ramli menjelaskan bahwa BSNP akan mendorong agar Permendikbud tentang ujian nasional program paket segera dikeluarkan secepatnya. “Pada prinsipnya tidak ada yang berbeda dengan Permendiknas yang lalu (nomor 21 Tahun 2011).”
Perlu diketahui bahwa dalam Permendiknas nomor 21 Tahun 2011 ditegaskan bahwa kelulusan peserta didik dalam UNPP ditentukan berdasarkan Nilai Akhir atau NA (Pasal 11 ayat 1). NA sebagaimana diperoleh dari nilai gabungan antara nilai rata-rata laporan hasil belajar (NRLHB) pada satuan pendidikan nonformal kesetaraan dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan Nilai UNPP, dengan pembobotan 40% (empat puluh persen) untuk NRLHB dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% (enam puluh persen) untuk Nilai UNPP. Ketentuan mengenai NA ini akan tetap dipertahankan dalam pelaksanaan pada UNPP tahun ini.
Dengan demikian satuan pendidikan nonformal penyelengara program Paket harus benar-benar memiliki dokumen laporan hasil belajar mulai dari semester III, IV dan V yang menjadi NRLHB. Teuku Ramli mengharapkan tidak ada lagi nilai laporan hasil belajar atau nilai rapor hasil ‘rakitan’.
Pada tahun ini UNPP direncanakan hanya dilaksanakan satu kali saja. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana UNPP dilaksanakan dua periode. Pelaksanaan UNPP pada akhir Mei 2012 diharapkan dapat memberi kesempatan kepada peserta UNPP untuk bisa mendaftar ke perguruan tinggi pada tahun akademik 2012/2013 ini. Walaupun hal ini masih perlu dipertanyakan karena waktu pengumuman dan pembagian ijasah biasanya molor, sehingga dikhawatirkan masih tetap melampaui masa pendaftaran ujian masuk perguruan tinggi.
Atas pertanyaan tentang apakah ada persyaratan batas usia sebagai persyaratan UNPP, Teuku Ramli menegaskan bahwa BSNP tidak memasukkan syarat batas usia dalam prosedur operasi standar (POS) UNPP tahun 2012. Jika direktorat mengatur tentang syarat batas usia masuk bagi peserta didik, hal itu merupakan kebijakan direktorat yang harus diikuti. Namun demikian, menurut sumber di Direktorat SMA sampai sekarang tidak ada pembatasan syarat usia bagi program Paket C, demikian pula syarat usia untuk mengikuti program Paket C.
Pada bagian lain Zulmaini, MPd., salah satu narasumber workhsop, menjelaskan bahwa sebenarnya usia sekolah pada program paket bukan sasaran prioritas. Namun demikian, mantan pejabat di Direktorat Pendidikan Kesetaraan ini mengatakan bahwa kelompok usia ini tidak bisa ditolak untuk mengikuti program Paket A, B, dan C.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa warga belajar usia sekolah tetap bisa mengikuti UNPP pada tahun 2012, karena tidak ada pembatasan usia. Konon menurut sebuah sumber surat Ditjen Dikdas (nomor 2122/C.C3/DS/2011 tanggal 29 Juli 2011) tentang pembatasan usia warga belajar program Paket B sudah dibatalkan atas desakan Asah Pena (Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif). Asah Pena berjuang untuk membatalkan surat dirjen tersebut agar komunitas sekolahrumah yang sebagian besar adalah usia sekolah bisa mengikuti UNPP.

23 Februari 2012

Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria bidang Pendidikan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan (termasuk Penilik) seyogyanya memahami tentang NSPK bidang pendidikan, NSPK ini mengatur kewenangan pemerintahan Kabupaten/Kota sesuai PP 38 tahun 2007, dalam hal kebijakan, Pembiayaan, Kurikulum, Sarana dan Prasarana, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Pengendalian Mutu Pendidikan baik Formal maupun Nonformal, termasuk kewajiban penyelenggara pendidikan di daerah dalam hal ini pemerintahan daerah kab/kota memperhatikan terhadap PTK yang ada didaerahnya seperti Peningkatan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan. Secara rinci Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:

  1. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai;
  2. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;
  3. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas;
  4. perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual;
  5. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
untuk lebih jelas Permendiknas tentang NSPK tersebut dapat di download dibawah ini :
  1. SK Permendiknas Nomor 20 tahun 2010 tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang Pendidikan download
  2. Lampiran SK Permendiknas Nomor 20 tahun 2010 tentang NSPK bidang Pendidikan Download

21 Februari 2012

Dirjen PAUDNI mengidentifikasi Etika dan Budaya Kerja yang perlu ditumbuhkembangkan

1. Etika

Pemerintah telah bertekad mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN serta memberikan pelayanan yang lebih bermutu, efektif, dan efisien sesuai kebutuhan masyarakat. Tekad yang sama juga harus ada dalam pengelolaan program dan anggaran PAUDNI. Pengelolaan program dan anggaran PAUDNI yang bersih dari KKN diwujudkan melalui internalisasi etos kerja serta disiplin kerja yang tinggi sebagai bentuk akuntabilitas petugas pengelola program dan anggaran PAUDNI serta perwujudan profesionalisme petugas. Untuk itu, segenap pejabat atau petugas pengelola program dan anggaran PAUDNI harus terus meningkatkan kinerja untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu, sepert: tepat sasaran, tepat jumlah, tepat tujuan, tepat waktu, tepat anggaran, tepat pengelolaan, tepat aturan dan selalu berpegang pada prinsip keadilan dan pemerataan. Setiap pejabat atau petugas pengelola program dan anggaran PAUDNI perlu mengubah “mindset” dan perilaku dari seorang birokrat menjadi pelayan dan abdi masyarakat yang adil, jujur, bersih serta profesional.

2. Budaya Kerja

Budaya kerja merupakan dasar sekaligus pemberi arah bagi sikap dan prilaku para pengelola program dan anggaran PAUDNI dalam menjalakan tugasnya sehari-hari. Selain itu budaya kerja juga akan menyatukan hati, pikiran dan prilaku para pengelola program dan anggaran PAUDNI dalam upaya mewujudkan pencapaian hasil pelaksanaan program-program PAUDNI secara optimal. Budaya kerja yang baik dan tumbuh subur pada setiap diri pengelola program dan anggaran PAUDNI akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan program-program PADUNI di lapangan.

Untuk itu, Direktorat Jenderal PAUDNI telah mengindentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan budaya kerja, yang perlu ditumbuhkan dan dimiliki oleh setiap pengelola program dan anggaran PAUDNI, antara lain:

a. Amanah

Memiliki integritas, bersikap jujur dan berusaha secara sunggung-sungguh untuk lelaksanakan tugas yang

b. Disiplin

Taat pada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak orang lain untuk bersikap yang sama

c. Bertanggung jawab dan mandiri

Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk mempertanggung-jawabkan hasil kerja serta tidak tergantung atau terpengaruh orang lain.

d. Antusias dan bermotivasi tinggi

Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat kerja keras, berdedikasi dan selalu berorientasi pada hasil yang terbaik

e. Kreatif

Memiliki pola pikir, cara pandang dan pendekatan yang variatif terhadap peramsalahan pengelolaan program dan anggaran

f. Peduli dan Menghargai orang lain

Menyadari dan mau memahami serta memperhatikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat dan/atau orang lain

g. Belajar sepanjang hayat

Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah/memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiap kejadian dalam pengelolaan program dan anggaran

h. Profesional

Memiliki pengetahuan dan kemampuan serta paham betul bagaimana implementasi program dan anggaran PAUDNI

20 Februari 2012

Berita Duka

Innalillahi Wainna Ilaihi Ro’jiun. Telah berpulang ke rohmatullah Ibu Eti Sumyati,SE Staf Dikmas Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi pada hari Senin 20 Pebruari 2012 dini hari pukul 00.30 di rumah kediamannya Parungseah Sukabumi. Kami dari jajaran keluarga besar Ikatan Penilik Kabupaten Sukabumi turut berduka cita, semoga almarhumah diterima segala amal kebajikannya, diampuni segala dosanya, mendapat kebahagiaan di alam bakanya dan mendapat rohmat dari Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkannya diberikan kekuatan dan kesabaran. Amin Yaa Robbal Aalamin.

17 Februari 2012

Kepemilikan NILEK Masih Bermasalah

Berbagai permasalahan kepemilikan nomor induk lembaga kursus (NILEK) ditemukan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan (Ditbinsuslat). Untuk mengoptimalkan penataan lembaga kursus, permasalahan ini harus segera dibenahi. Demikian dinyatakan oleh Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi Ditbinsuslat Dr. Abdul Kahar pada Rapat Koordinasi Nasional Ditjen PAUDNI di Bandung, Selasa (14/2).

Ditemukan oleh Ditbinsuslat, sejumlah lembaga memiliki NILEK dan Nomor Induk Lembaga Masyarakat (NILEM) secara bersamaan. Hal ini mengakibatkan ketidakakuratan data karena memunculkan penghitungan ganda. Satu lembaga akan didata sebagai dua lembaga, yaitu sebagai lembaga kursus dan juga sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM).

Terkait hal ini, Kahar meminta pemerintah daerah untuk mengarahkan lembaga-lembaga tersebut dalam mengambil sikap.

“Jika ingin memakai NILEM, tidak usah menggunakan NILEK. Karena PKBM pun sebenarnya bisa mengakses bantuan kursus,” katanya.

Selain itu, ada lembaga-lembaga yang tidak berizin tapi memiliki NILEK. Hal ini bisa terjadi karena saat mengajukan NILEK, lembaga kursus tersebut melampirkan surat keterangan proses perizinan. “Masalahnya, ketika NILEK sudah dapat, proses perizinan tidak dilanjutkan,” kata Kahar.

Ditbinsuslat juga menemukan beberapa lembaga yang telah memiliki NILEK, tetapi saat dikunjungi tidak dapat ditemukan keberadaannya. Diduga, pendirian lembaga kursus tersebut hanya untuk mengakses bantuan dari pemerintah. Oleh karena itu, saat mereka tidak mendapatkan bantuan, lembaga tersebut akan mati.

Kahar menyayangkan pendirian lembaga seperti itu. Menurutnya, lembaga yang baik adalah yang berbasis masyarakat. “Lembaga berbasis masyarakat akan lebih langgeng tanpa tergantung bantuan pemerintah,” ujarnya.

Diakui Kahar, selama ini kerap terjadi salah kaprah mengenai NILEK. Kepemilikan NILEK dinilai hanya sebagai alat pengajuan bantuan. Padahal kepemilikan NILEK adalah suatu kebutuhan lembaga. Tanpa NILEK, lembaga kursus tidak dapat berakreditasi, tidak dapat menjadi tempat uji kompetensi, dan tidak berhak menerbitkan sertifikat kompetensi. (Dina/Humpeg)

16 Februari 2012

Penutupan Rapat Koordinasi Nasional Ditjen PAUDNI

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal memberikan apresiasi kepada seluruh peserta Rapat Koordinasi Nasional dan berharap agar Rakor ini merupakan awal yang baik dalam upaya melaksanakan Program dan Kegiatan tahun 2012.

Beberapa hal yang menjadi himbauan Direktur Jenderal PAUDNI adalah:

  1. Semua peserta Rapat Koordinasi dapat menindaklanjuti seluruh materi kebijakan yang telah disampaikan oleh para narasumber sebagai rambu-rambu yang akan dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan dan eksekusi program dan kegiatan di tahun 2012
  2. Hasil diskusi yang berkembang selama pelaksanaan kegiatan, mohon dapat dijadikan rujukan dalam pelaksanaannya. Diharapkan peran serta seluruh peserta Rakor dapat melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang telah disepakati
  3. Dalam pelaksanaan kegiatan hendaknya senantiasa memperhatikan kualitas pekerjaan. Oleh karena itu dihimbau kepada Kepala Dinas untuk menyusun standar operasional prosedur sebagai dasar untuk menjamin kualitas layanan dan akuntabilitas pekerjaan
  4. Juknis / acuan yang telah diberikan baik dalam hardcopy maupun softcopy, mohon dapat disosialisasikan dan diberikan pendampingan agar pemahaman stakeholder dapat sesuai dengan yang diharapkan
  5. Terkait dengan pengelolaan program 2012, bagi provinsi yang belum menetapkan pengelola program tahun 2012, diharapkan pengelola (BPP) tersebut berasal dari Bidang PLS/PNFI agar koordinasi dalam melaksanakan kegiatan menjadi lebih cepat sehingga daya serap capaian pelaksanaan program tidak terganggu dan sesuai dengan harapan.
Sumber:
bagren

14 Februari 2012

Juknis program LKP 2012

Guna memberikan pelayanan informasi bagi masyarakat tentang Juknis program Lembaga Kursus dan Pelatihan, silahkan Juknis program LKP tahun 2012 anda dapat download dibawah ini :

  1. Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) Download
  2. Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Download
  3. Desa Vokasi Download