Dalam rangka pemberdayaan mitra organisasi Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Kabupaten Sukabumi, dan kerjasama IPI Kabupaten Sukabumi dengan Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Ditjen PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam hal meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Penilik, sekaligus dalam rangka menyambut Peringatan Hari Aksara Internasional ke 46 tingkat Propinsi Jawa barat yang akan diselenggarakan di Kabupaten Sukabumi pelaksanaannya tanggal 7-9 Nopember 2011 bertempat di Citepus Pelabuanratu.
Maka atas kerjasama IPI Kabupaten Sukabumi dengan Direktur P2TK Ditjen PAUDNI dapat terlaksana kegiatan Pendidikan dan Pelatihan dengan program Pembinaan Profesional Berkelanjutan bidang pengembangan profesi Penilik Kabupaten Sukabumi yang dilaksanakan 28 Oktober s.d. 4 Nopember 2011 yang di ikuti 35 orang penilik sesuai kuota yang diberikan.
Melalui acara Diklat P2B pengembangan profesi Penilik diharapkan meningkatnya kompetensi dan profesionalisme penilik Pendidikan Nonformal di Kabupaten Sukabumi, dengan harapan penilik sebagai pengendali mutu dan evaluasi dampak program PAUDNI akan lebih meningkat dan kompeten sehingga peran penilik dapat menunjang atas harapan dari salah satu 5 kebijakan pendidikan nasional yaitu “Menjamin kepastian bagi seluruh warga Negara mengenyam pendidikan yang bermutu” khususnya Pendidikan Nonformal.
Acara pembukaan Diklat dilaksanakan Jum’at 28 Oktober 2011 dihadiri beberapa pejabat dan pengurus organisasi yakni Kasi Tendik Direktorat P2TK Ditjen PAUDNI Drs.Adjang Surahman, Kepala Bidang PNFI Dinas pendidikan Kabupaten Sukabumi H.Tubagus Wahid Ansor,S.Pd.,M.Si, Kasi Dikmas Bidang PNf Dra.Een Sumirat Abdullah,M.Pd.; Ketua PGRI Kabupaten Sukabumi Drs. H. Endang Jakatela,MM, dan Pengurus IPI Jabar Dadun Jaelani Miftah,S.Pd.
Kasi Tendik Direktorat P2TK dalam sambutannya menyampaikan tanggungjawabnya P2TK sebagai institusi Pembina senantiasa memperjuangkan peningkatan kesejahteraan penilik diantaranya saat ini sedang mengusulkan kepada mendiknas dan menpan minta persetujuan tentang tunjangan fungsional penilik yaitu usulannya untuk Penilik pertama (Rp 600.000,-); Penilik Muda (Rp 700.000,-); Penilik Madya (Rp 900.000,-) dan Penilik Utama (Rp 1.400.000,-). dengan harapan meningkatnya tunjangan fungsional dapat diiringi meningkatnya kinerja penilik, selain itu informasi terkait regulasi Standar Kompetensi penilik masih dalam proses. Melalui acara diklat P2B ini diharapkan kemampuan pengembangan profesi penilik dapat meningkat salah satunya mampu membuat Karya Tulis Ilmiah dan setiap peserta wajib menyampaikan duplikat hasil karya tulisannya disampaikan ke Direktorat P2TK selain itu Karya Tulis tersebut menjadi persaratan utama memperoleh point angka kredit untuk pengembangan profesi.
Mengapa perlu program pembinaan professional berkelanjutan bidang pengembangan profesi..? karena secara umum kemampuan penilik dalam menulis karya tulis ilmiah masih rendah, dapat dilihat dari data Jumlah Karya Pengembangan Profesi Penilik Sejak Tahun 2004-2009 prosentasenya masih rendah dan berdasarkan Laporan Bintek Pengembangan Profesi Penilik Tahun 2009, untuk itu kepada peserta manfaatkan kesempatan diklat ini dengan sebaik-baiknya tandas Adjang Surahman diakhir sambutannya.
Ditulis oleh pri (Penilik Kab.Sukabumi)
0 komentar:
Posting Komentar