Sejumlah 1,35 juta anak usia dini akan mendapatkan bantuan operasional pendidikan (BOP) tahun ini. Ini merupakan strategi perluasan Gerakan Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Bantuan Operasional PAUD diberikan untuk mengurangi beban orang tua dalam membiayai pendidikan anaknya di PAUD,“ kata Direktur Pembinaan PAUD Erman Syamsuddin di Jakarta, Jumat (27/1).
Sasaran program BOP PAUD diutamakan bagi anak dari keluarga kurang mampu, anak berkebutuhan khusus, daerah terpencil, dan anak dari daerah khusus. Untuk mendapatkan bantuan itu mereka harus memiliki surat keterangan dari desa/ kelurahan setempat.
“Setiap anak akan memperoleh bantuan Rp240.000 per tahun. Dana BOP itu nantinya akan disalurkan melalui lembaga PAUD di mana anak tersebut mendapat layanan PAUD,” kata Erman.
Gerakan Paudisasi
BOP hanyalah salah satu strategi pemerintah dalam menyukseskan Gerakan Nasional PAUD atau yang juga dikenal Paudisasi. Setelah mencapai angka partisipasi kasar (APK) 56 persen pada 2010, pemerintah menargetkan pencapaian APK PAUD sebesar 64 persen tahun ini.
Untuk menjangkau hal itu, masih banyak strategi lainnya yang dipersiapkan pemerintah di antaranya PAUD terpadu dan gugus PAUD.
PAUD terpadu adalah program layanan pendidikan bagi anak usia dini yang menyelenggarakan lebih dari satu satuan pendidikan PAUD. Jadi, taman kanak-kanak, kelompok bermain, tempat penitipan anak, dan satuan PAUD sejenis bisa dilaksanakan secara terpadu di bawah satu atap.
“Pembinaan, penyelenggaraan, dan pengelolaannya dilakukan secara terpadu atau terkoordinasi dalam satu atap, “ ujar Erman menegaskan.
Semetara itu gugus PAUD bertujuan membentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dengan kehadiran gugus PAUD ini diharapkan guru dapat merancang sistem pembelajaran secara holistik (keseluruhan). “Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan PAUD” (Teguh/Humpeg)
0 komentar:
Posting Komentar